
Metroalcak.online, Makassar – Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP, melakukan presentasi pada acara penilaian kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023. Acara tersebut berlangsung di Ballroom MaxOne Hotel Makassar dan dihadiri oleh para penilai serta peserta dari 23 kabupaten/kota se Sulawesi Selatan, Kamis (25/05/2023).
Sebagai
Ketua Tim Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Wakil Bupati
Soppeng memulai presentasinya dengan menjelaskan profil Kabupaten Soppeng
kepada para hadirin. Ia menyoroti upaya yang dilakukan Kabupaten Soppeng dalam
mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut. Selanjutnya, dalam
presentasinya, Lutfi Halide menjelaskan tentang Master Ansit, sebuah perangkat
lunak yang digunakan untuk memantau pelaksanaan konvergensi intervensi
penurunan stunting yang terintegrasi di Kabupaten Soppeng.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Soppeng
juga menguraikan delapan aksi yang telah dilakukan oleh Kabupaten Soppeng.
Aksi-aksi tersebut meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting
di tingkat desa/kelurahan, regulasi terkait percepatan penurunan stunting,
pembinaan pelaksanaan pemerintahan desa/kelurahan, sistem manajemen data,
pengukuran dan publikasi data, serta review kinerja tahunan.
Selain itu, Lutfi Halide juga memaparkan
inovasi-inovasi yang telah dilakukan dalam penanganan stunting di Kabupaten
Soppeng. Inovasi tersebut meliputi kampanye cegah stunting dengan menggunakan
buku saku, leaflet, dan gantungan kunci, pemberian makanan tambahan berbahan
pangan lokal, kelas ibu hamil dan diskusi risiko tinggi pada kehamilan oleh
masyarakat, pelayanan posyandu, kolaborasi antar lembaga/instansi/OPD dalam
program 1000 hari pertama kehidupan, kreasi makanan dari daun kelor, serta
regulasi terkait strategi komunikasi perubahan perilaku dalam upaya pencegahan
stunting.
“Dalam rangka mengakselerasi penurunan stunting
di Kabupaten Soppeng pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui
Gerakan Mappadeceng berupaya melibatkan seluruh OPD dan organisasi
non-pemerintah dengan model pendampingan kepada sasaran. Setiap OPD bertanggung
jawab untuk melakukan pemberian makanan tambahan kepada balita stunting di
setiap desa/kelurahan,” tutup Lutfi Halide dalam presentasinya.
Dengan presentasi ini, Wakil Bupati Soppeng telah
memberikan gambaran komprehensif tentang langkah-langkah yang telah dilakukan
untuk menurunkan angka stunting di wilayah mereka. Upaya tersebut melibatkan
berbagai sektor dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh OPD dan
organisasi non-pemerintah.
Gerakan Mappadeceng yang diluncurkan oleh
Pemerintah Kabupaten Soppeng menjadi langkah nyata dalam mengakselerasi
penurunan stunting. Dalam gerakan ini, setiap OPD bertanggung jawab untuk
memberikan pemberian makanan tambahan kepada balita stunting di setiap
desa/kelurahan.
Pendekatan ini memberikan kontribusi penting
dalam memberikan dukungan dan perhatian yang diperlukan bagi anak-anak yang
mengalami masalah stunting. Selain itu, dalam presentasinya, Wakil Bupati
Soppeng juga menyoroti inovasi-inovasi yang telah dilakukan dalam penanganan
stunting. Salah satunya adalah kampanye cegah stunting yang melibatkan
distribusi buku saku, leaflet, dan gantungan kunci sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Selain itu, program pemberian makanan tambahan
berbahan pangan lokal seperti bolu kelor, nugget singkong, abon ikan gabus,
tengten ikan gabus, dan puding jagung juga menjadi bagian dari strategi
penanganan stunting yang dilakukan oleh Kabupaten Soppeng.
Kelas ibu hamil dan diskusi risiko tinggi pada
kehamilan oleh masyarakat juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan
stunting di Kabupaten Soppeng. Dengan melibatkan ibu hamil dan memberikan
pemahaman tentang risiko tinggi pada kehamilan, diharapkan dapat mengurangi
angka stunting di masa depan.
Pelayanan posyandu juga menjadi salah satu
komponen penting dalam penanganan stunting. Posyandu Timusu di Kabupaten
Soppeng menjadi tempat yang menyediakan berbagai layanan kesehatan dan
informasi yang relevan untuk balita dan ibu hamil. Tak hanya itu, kolaborasi
antar lembaga/instansi/OPD dalam program 1000 hari pertama kehidupan juga
menjadi fokus dalam penanganan stunting. Kerjasama yang erat antara berbagai
pihak diharapkan dapat mengoptimalkan upaya pencegahan dan penurunan angka
stunting di wilayah Kabupaten Soppeng. D