Metroalacak.online, MAKASSAR — Dalam peta dinamika organisasi wartawan, pilihan terhadap pemimpin kerap menjadi penentu arah dan marwah sebuah institusi. Di tengah persiapan Konferkot Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Parepare yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Juni 2025 mendatang, sebuah pernyataan berkelas namun bernas datang dari H. Mappiar, mantan Direktur Harian PAREPOS dan tokoh sentral dalam jagat pers Sulawesi Selatan.
Tanpa basa-basi, Mappiar menyebut nama Ade Cahyadi, SH, M.Si, bukan hanya sebagai kandidat ketua. "Generasi seperti Ade inilah yang benar-benar dibutuhkan PWI. Bukan yang instan, bukan yang hanya mengejar kepentingan pribadi. Dia memiliki visi yang jelas, bukan sekadar ambisi," tegas Mappiar, dengan nada penuh harap dan keyakinan.
Antara Reputasi dan Realitas
Pernyataan itu tidak datang tanpa alasan. Sosok Ade Cahyadi dikenal luas sebagai figur muda dengan rekam jejak yang tak hanya teruji, tapi juga terukur. Mappiar menyebutkan bahwa kepemimpinan Ade semasa menahkodai Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Parepare adalah contoh konkret bagaimana integritas, jejaring, dan orientasi kerja nyata berpadu dalam satu kepemimpinan.
“Wawasan, jejaring, hingga kepemimpinan yang dimilikinya tak perlu diragukan. Pengalaman telah mengasahnya. PWI membutuhkan figur dengan komitmen seperti ini,” kata Mappiar lagi, menegaskan bahwa dukungan ini bukan sekadar simpatik, melainkan refleksi dari kebutuhan institusional PWI hari ini.
Komitmen Membangun PWI dari Dalam
Kini, Ade Cahyadi tampil dengan kesiapan penuh, mencalonkan diri sebagai Ketua PWI Parepare. Tidak sekadar membawa nama besar, ia hadir dengan visi dan misi strategis: membangun PWI sebagai rumah besar yang profesional, sejahtera, dan bermartabat di tengah arus tantangan digitalisasi media.
Visinya terang: menjadikan PWI Parepare sebagai organisasi yang solid, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Sedangkan misinya tidak sekadar wacana:
Profesionalisme Wartawan akan ditingkatkan lewat pelatihan rutin, seminar tematik, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan.
Kesejahteraan Anggota menjadi prioritas, dengan pendekatan program nyata, dari perlindungan hukum hingga bantuan sosial.
Kemitraan Strategis akan diperluas, agar wartawan Parepare memiliki akses lebih luas dalam membentuk narasi publik yang konstruktif.
Era Baru, Harapan Baru
Kehadiran tokoh-tokoh seperti Ade dalam panggung PWI Parepare membuka lembaran baru bagi organisasi yang kerap disebut sebagai barometer etika dan profesionalisme pers lokal. Dukungan dari figur seperti H. Mappiar bukan sekadar endorsement, tapi cerminan harapan bahwa regenerasi yang sehat sedang berlangsung—dan bukan sembarang regenerasi.
PWI Parepare, di tangan pemimpin dengan visi dan rekam jejak seperti Ade Cahyadi, bisa jadi bukan hanya bangkit. Tapi melesat.
(*)
