Faktanews1.com, Makassar- Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib memberi penjelasan pada saat Prescon terkait seorang pria Viral di sosmed yang merupakan residivis bernama Jampang (27) warga Adyaksa yang ditembak oleh oknum polisi di Jalan Adyaksa, kelurahan pandang Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, pada Sabtu malam 7 Mei 2023 yang lalu.
Perwira tiga bunga melati dipundak itu membenarkan bahwa, personel gabungan dari Unit Reskrim dan Unit Intelkam Polsek Panakkukang dari awal sudah menargetkan untuk melakukan penangkapan terhadap Jampang yang (DPO)daftar pencarian orang yang merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) dan pencurian dengan pemberatan (Curat) Ucap Beliau.
Setelah diikuti, di daerah Adyaksa itu petugas akan melakukan penangkapan dan pada saat dilakukan penangkapan terhadap pelaku (DPO) daftar pencarian org bersangkutan melakukan perlawanan ke petugas polisi dengan menggunakan badik di tangannya, ucap Ngajib kepada awak media di Mapolrestabes Makassar, Rabu petang 10 Mei 2023.
Beliau juga menyampaikan, saat itu anggota polisi terkena tikaman badik yang dikuasai oleh Pelaku Jampang dan mengenai tangan dari anggota polisi tersebut.
Karena pelaku menyerang dan sudah mengancam jiwa anggota polisi tersebut, akhirnya petugas polisi melakukan tindakan tegas. Dengan prosedur malakukan tembakan peringatan dan tetap melakukan penyerangan sehingga dilakukan penembakan dan mengenai pada badan bagian punggung sebelah kanan, pungkasnya.
Usai dilakukan tindakan tegas di bagian punggung, Jampang pun kemudian berusaha melarikan diri dengan berboncengan 3 bersama teman-temannya. Bahkan saat itu, Jampang dibantu oleh temannya melarikan diri dengan mengunakan kendaraan roda dua yaitu motor.
Setelah lari, kemudian dikejar oleh anggota polisi. Ternyata masih bisa dilakukan penangkapan yang kedua kalinya dan saat itu juga terjadi perlawanan dan masih menggunakan badik. Kemudian dilakukan tindakan tegas dengan menembak dan mengenai kaki bagian kanan. Jadi dua kali dilakukan penangkapan dan dua kali juga terjadi perlawanan kepada petugas dan dilakukan tindakan tegas, ucapnya.
Barulah setelah itu, Jampang lari ke rumahnya dan bertemu dengan keluarga untuk meminta pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit.
"Setelah itu baru lari ke rumah, itu pun masih bisa lari ke rumah seperti yang ada di video kemudian bertemulah dengan keluarganya. Kemudian anggota polisi yang menangani melakukan pertolongan pertama dengan langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara dan dilakukan perawatan. Saat ini peluru sudah diangkat dari badan. Dan sekarang ini dalam perawatan, jelasnya.
Ngajib juga menjelaskan, Jampang memang merupakan seorang residivis. Bahkan ia pernah dipenjara lantaran melakukan pembakaran di Gerejanya Jum'at Toraja.
"Pelaku merupakan salah satu pelaku pembakaran gereja jumat Toraja, sudah divonis. Dan dia juga masih ada lima Makassar Sulawesi Selatan, Pungkasnya




