
METROLACAK, MAROS– Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 06.30 WITA. Akibat curah hujan yang sangat lebat, Sungai Walani dan Sungai Cenrana meluap, menyebabkan banjir bandang yang menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Maros. Bencana ini menimbulkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah, terutama di Kecamatan Camba, Mallawa, dan Cenrana, yang mencakup dua desa, satu kelurahan, serta beberapa desa lainnya.
Kecamatan Camba, yang terdiri dari Desa Pattiro Deceng, Desa Cenrana, dan Kelurahan Mario Pulana, menjadi salah satu daerah terdampak paling parah. Selain itu, beberapa desa di Kecamatan Mallawa, seperti Desa Cenrana, Desa Padaelo, dan Desa Mattampa, serta Desa Limapoccoe di Kecamatan Cenrana, juga mengalami dampak signifikan akibat meluapnya sungai-sungai tersebut. Upaya pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan, dengan tim BPBD Kabupaten Maros yang bergerak cepat untuk melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
Saat ini, pendataan korban jiwa dan kerugian materiil masih berlangsung. Berdasarkan informasi dari BNPB, setidaknya lima unit jembatan dilaporkan terputus, yang mempersulit akses ke beberapa daerah. Meskipun belum ada laporan mengenai pengungsi, upaya distribusi logistik terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Maros untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Hingga saat ini, banjir telah mulai surut, namun proses pemulihan dan penanganan lebih lanjut masih diperlukan. BPBD Kabupaten Maros terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan semua langkah penanggulangan bencana dapat terlaksana dengan baik. Ke depannya, upaya pemulihan akan difokuskan pada perbaikan infrastruktur yang rusak serta memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Selatan, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti daerah aliran sungai.